Kegiatan Dana Desa Kedaung Barat Abaikan Keselamatan Pekerja dan Masyarakat Umum

Tangerang - Proyek pembangunan saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang berlokasi di RW. 01 Desa Kedaung Barat, Kecamatan Sepatan Timur, diduga abaikan keselamatan. Proyek yang berada di pinggir jalan tersebut disinyalir sembarangan menempatkan material, sehingga mengakibatkan adanya korban. Usin salah satunya, Usin yang kala itu hendak melintasi jalan tersebut mengalami kecelakaan ketika sepeda motor yang dikendarainya tergelincir akibat pasir yang menumpuk dan berceceran di badan jalan, pada (26/09/24) lalu.

"Saya waktu itu sedang berboncengan dengan teman, saat saya sedang asik berkendara, tiba-tiba saya dikagetkan dengan kendaraan lain didepan saya yang tergelincir, sontak saya rem kendaraan untuk menghindari tabrakan. Namun, pasir yang berceceran dibadan jalan sangat licin, sehingga saya dan rekan saya juga ikut tergelincir dan mengakibatkan kaki dan tangan saya luka-luka." Ucap Usin, menceritakan kejadian nahas terebut via telpon.

Mendapat informasi tersebut, di hari yang sama Kupaskabar.com mencoba cek ke lokasi kejadian. Benar saja, proyek yang dibiayai oleh Dana Desa Kedaung Barat tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Tampak di badan jalan terdapat tumpukan bahan material batu dan pasir tanpa adanya rambu-rambu keselamatan untuk pengguna jalan. Tidak hanya itu, pekerja pada kegiatan tersebut tidak dilengkapi alat pelindung diri (APD) sebagai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

Dalam hal ini, Pemerintah Desa Kedaung Barat dinilai abai terhadap keselamatan para pekerja dan masyarakat umum. Hal itu diungkapkan juga oleh Nurdin Ustawijaya, salah satu Aktivis muda Kabupaten Tangerang. Nurdin mengungkapkan bahwa kepentingan umum harus lebih diutamakan.

"Seharusnya hal seperti ini tidak terjadi. Sebab, segala bentuk pekerjaan itu ada mekanismenya tersendiri, menyesuaikan dengan lokasi dan lingkungan sekitar. Jika proyek berada di pinggir jalan, setidaknya pihak Desa harus menyediakan tanda dan pengatur lalu lintas. Jangan sampai kepentingan umum terganggu hanya karena satu proyek yang asal-asalan, apalagi ini sampai ada korban." Ucap Nurdin saat ditemui di kediamannya, senin (30/09/24).

Sampai berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi dari pihak manapun terkait kejadian nahas yang menimpa masyarakat tersebut. (Asep Kelonx)

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait